PHINTAS DAILY REPORT, 3 Januari 2024
View PDF
03 Jan 2024

Global Market Review

Indeks-indeks Wall Street menutup hari pertama perdagangan 2024 dengan kurang memuaskan. Nasdaq melemah 1.63%, diikuti S&P 500 yang melemah 0.57% (2/1). Sementara DJIA ditutup flat (0.07%) di awal 2024 ini. Kondisi ini menyusul hasil rekapitulasi kinerja ytd dari Wall Street sepanjang 2023. Nasdaq memimpin penguatan indeks-indeks Wall Street di 2023. Dengan demikian, pelemahan tersebut dinilai sebagai bentuk profit taking oleh pelaku pasar.

Serupa dengan Wall Street, mayoritas indeks utama di Eropa juga melemah di Selasa (2/1). Realisasi indeks manufaktur Euro Area di 44.4 di Desember 2023 dari 44.2 di November 2023 dan indeks manufaktur Inggris di 46.2 di Desember 2023 dari 47.2 di November 2023 memicu pelemahan mayoritas indeks di Eropa (2/1). Sebaliknya, DAX (+0.11%) bertahan di zona positif setelah indeks manufaktur Jerman menunjukkan peningkatan ke 43.3 di Desember 2023 dari 42.6 di November 2023.

Harga komoditas minyak berfluktuatif di tengah peningkatan risiko keamanan di Laut Merah, salah satu jalur pelayaran utama global. Iran dikabarkan menugaskan satu unit destroyer ke wilayah Laut Merah. Keputusan Tiongkok untuk kembali menerapkan bea impor batu bara asal beberapa negara mengindikasikan kemampuan Tiongkok memenuhi kebutuhan energinya secara mandiri.


Domestic Market Review

[Resistance : 7300] [Pivot : 7250] [Support : 7200]

IHSG masih menjaga bullish trend seiring dengan rebound Selasa (2/1). Akan tetapi, volume transaksi cenderung turun sejak pertengahan Desember 2023. Kondisi ini diikuti sinyal overbought pada Stochastic RSI (2/1). Dengan demikian, secara tekhnikal IHSG rawan memasuki fase konsolidasi jangka pendek. IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 7250-7300 di Rabu (3/1).

IHSG ditopang oleh dua data domestik yang dirilis Selasa (2/1). Pertama adalah kenaikan indeks manufaktur ke 52.2 di Desember 2023 dari 51.7 di November 2023. Kedua adalah perlambatan laju inflasi total ke 2.61% YoY di Desember 2023 dari 2.85% YoY di November 2023. Di sisi lain, inflasi inti relatif stabil di 1.8% YoY. Kondisi ini menjadi indikator awal solidnya konsumsi masyarakat sampai dengan akhir 2023.

Dari eksternal, indeks manufaktur Jerman membaik ke 43.3 di Desember 2023, sedikit lebih baik dari perkiraan di 43.1. Indeks manufaktur Tiongkok sebelumnya juga bertahan di atas batas ekspansif (50), tepatnya di 50.8 di Desember 2023. Penerapan kembali bea cukai import batu bara oleh Tiongkok berpotensi memicu peralihan sumber batu bara Tiongkok dalam jangka pendek.

Dengan demikian, saham-saham energy-related, seperti PGEO, ADRO, dan basic materials, seperti BRPT, ESSA dapat diperhatikan di Rabu (3/1).